Senin, 28 November 2011

Moto, Nama, Visi dan Misi




“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku
yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku”
(Mat 25:40)




Nama 

ALMA adalah singkatan dari Association of Lay Missionary Action (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam). ALMA didirikan oleh Romo Paul Hendrikus Janssen CM pada tanggal 27 September 1960 di Madiun bertepatan dengan peringatan 300 tahun wafatnya Santo Vincentius A Paulo. ALMA diakui sebagai Institut Sekular dengan yuridiksi Uskup Malang tanggal 27 Agustus 1967. ALMA merupakan lembaga hidup bhakti putera dan puteri yang menyerahkan diri kepada Kristus dan ambil bagian dalam evangelisasi bagi orang miskin, cacat dan terlantar. ALMA bercita-cita membuat Injil menjadi nyata dan efektif bagi orang miskin masa kini menurut teladan dan semangat Vincentius A Paulo dan Ibu Teresa dari Kalkuta.

Visi dan Misi
Semangat hidup dan karya ALMA itu tertuang dalam visi-misinya. Visi ALMA adalah “Rohaniwan di masyarakat – dari masyarakat – untuk masyarakat yang bercita-cita menguduskan dunia dengan semangat Injil.” Hidup seturut Injil Yesus Kristus merupakan jiwa dan semangat ALMA dalam cita-citanya menjadi garam dan terang dunia. Dengan demikian kiranya suster-suster ALMA dapat memperbaharui masyarakat dewasa ini dan menjadi berkat bagi yang miskin dan menderita.
Misi ALMA adalah “Mewartakan dan mewujudkan Injil Yesus Kristus kepada dunia, khususnya bagi yang miskin, cacat dan terlantar.” Pelaksanaan misi itu ditunjang dengan bentuk hidup suster-suster ALMA dalam kebersamaan dengan mereka yang menderita. Suster-suster itu hidup serumah, sekamar dan semeja makan dengan mereka yang miskin, cacat dan terlantar sebagai satu keluarga. Dalam misinya suster-suster ALMA juga mengembangkan misi awam dengan mempersiapkan dan membentuk kader-kader awam.
Misi suster-suster ALMA tertuang dalam karyanya yang terbagi menjadi misi iman dan misi kasih. Misi Iman adalah pewartaan yang dilaksanakan melalui kegiatan Minggu Gembira, Pembinaan Remaja, Kelompok Kecil Evangelisasi, Kelompok Basis Gerejawi untuk Kaum Miskin, Komuni Orang Sakit, Pelayanan Pastoral di Tempat Tak Terjangkau, SSV (Serikat Santo Vincentius), Legio Maria, Kunjungan Rumah Tahanan, Orang Sakit, dll. Misi Kasih adalah pelayanan di Panti Asuhan, Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat Miskin, Cacat dan Terlantar, PERKASIH (Persaudaraan Kasih), dan Pendidikan Anak. Karya pendidikan anak ditempuh lewat SLB (Sekolah Luar Biasa) untuk anak-anak yang tuna grahita, tuna rungu, tuna netra, tuna ganda, dan autis. Sedangkan untuk anak-anak yang normal diikutsertakan pada jalur pendidikan formal di SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMPS (Sekolah Menengah Pekerja Sosial), SMPP (Sekolah Menengah Pekerja Pastoral) dan STPS (Sekolah Tinggi Pastoral Sosial).
Visi misi itu diwujudkan oleh para suster ALMA di komunitas Panti Asuhan Bhakti Luhur Pontianak dalam bentuk hidup pelayanan dan bentuk hidup kerohanian. Bentuk hidup pelayanan terhadap anak-anak panti berupa pengajaran/pendidikan ilmu pengetahuan, pendampingan dalam setiap kegiatan, pelatihan lewat terapy dan hidup bersama dengan mereka. Bentuk hidup pelayanan terhadap umat paroki berupa kegiatan rutin: Bina iman anak usia dini setiap hari Sabtu jam 16.00-17.30; mengajar katekumen dan persiapan komuni pertama; mengantar komuni setiap hari Minggu; mengikuti doa dan pendalaman iman di kring; mengunjungi orang sakit di Rumah-rumah Sakit; bergabung dalam Legio Maria; mengunjungi dan membantu orang-orang miskin menderita. Sedangkan bentuk hidup rohani berupa kegiatan rutin seperti: Ibadat harian pagi di kapel jam 05.00-05.15; perayaan Ekaristi harian di Gereja paroki jam 05.30-06.00; ibadat harian sore dilanjutkan rosario, bacaan Kitab Suci dan renungan pribadi di kapel jam 17.30-18.30; ibadat harian penutup bersama dengan anak-anak jam 20.00; rekoleksi dan pengakuan dosa bulanan setiap minggu keempat.

           
        Panti Asuhan Bhakti Luhur Pontianak hanyalah satu dari sekian banyak panti yang ditangani oleh ALMA. Panti itu berada tidak jauh dari jantung perkotaan, tepatnya di Jl. Wonoyoso 1 No.9 Kota Baru – Pontianak, Kalimantan Barat. Sebagian besar anak yang tinggal di panti itu adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang dapat dikategorikan dalam klasifikasi sbb.:
a.   Cacat Fisik
Buta dan epilepsi: Maria Fan Su Ciang (P); Buta total: Siti Klara (P); Bisu tuli: Ade (P); Spastik dan atetoid (tangan dan kaki kaku): Neresa Arvina (P), Melani (P), Iwan Kurniawan (L), Candra (L); Polio (kaki kanan mengecil): Odos Yunus (L); Retmen (hambatan bicara): Lidya Bethania (P), Elisabeth (P), Hendrawan (L); dan Triplegia: Hendra Oktavia (L).
b.      Cacat Mental
Hidrocephalus (kepala besar): Yosi Yopinita Panjaitan (P); Flopy (radang otak): Hendrikus Aristo (L), Lusiano Ronaldino (L); Autis: Wasesa Johan Patra (L), Rio Minggus C. Tanasak (L), Melisa (P), Regina Cendana (P), Febby Amandalia Rachman (P), Rianti Amelia (P), Billy (L), Suyono (L), Corry (L), Sergius Fritz Aron (L), Jouazra Paskalis Herkulano (L); Down sindrome: Inlu (P), Naffa Jauhar Siddiq (L), Felix Halim (L); dan Lambat belajar: Yansen Budiono (L), Ricky Fernando (L), Gresia Monica (P).
c.       Cacat Fisik dan Mental
Hidrocephalus dan tangan maupun kaki lemas serta tidak bisa bicara: Vincentius Devin Kristoper (L); Hidrocephalus/microcephalus dan spastik: Aphing (P), Jerry (L), Nur Sugianto (L); dan Hidrocephalus dan mulut sumbing serta tidak bisa bicara: Emmanuel (L).

1 komentar:

  1. Hi Bu Winda Alma, saya pernah berkunjung kesana tahun 2006.

    Apa kabar? Bisa minta nomor wa nya yah?

    Nomor saya

    BalasHapus